Mian readers ~
Ff Haruman author delete dan ga dilanjutin
Kalo ada yg nanya kenapa,entahlah ~
Buat para silent readers tinggalin jejak tlg╯ω╰
Ini menyedihkan bukan?ngemis comment!
Tapi kalian bakal rasaiin kalo jadi kita,1 comment udah bisa bikin author senyum!
Tolong kerja samanyaaaaaaaaaaaaa: )
Our Stories
Kamis, 25 Desember 2014
Selasa, 16 Desember 2014
Love is The Momen (part 3)
LOVE
IS THE MOMENT
Author : Na
Hyun Jung
Editing : Go Nara
Genre :Romance,Comedi,Friendship And Schoolife
Cast : -
Ahn Jaehyun
- Kim Sang Neul ( You )
- Jeon Jungkook ( BTS )
- Go Ara
- Kim Myungsoo ( Infinite )
Aku lalu mendongakkan kepala dan melihat wajah …
Jaehyun-sshi?
Ahjussi gila itu lari sekuat tenaga dengan membawa
HPku yang langsung dikejar oleh Jaehyun.
Aku hanya bisa diam seperti patung, nggak tau apa
yang terjadi. Sambil menunggu Jaehyun kembali ,-lebih tepatnya HPku kembali,
aku menenangkan diri dikursi taman. Aku masih belum bisa mencerna apa yang
terjadi barusan.
Tiba-tiba Jaehyun datang dan mengembalikan HPku.
Lagi-lagi aku hanya mengambilnya tanpa sepatah katapun seperti robot.
“Kamsahamnida”kataku berterimakasih karna sudah membantuku
Bukannya membalas kata-kataku atau duduk sebentar,
dia malah lebih memilih pergi meninggalkanku yang duduk di taman sendirian
seperti orang gila di tengah malam seperti ini.
Dasar
cowok aneh ! dibaikin salah, dijahatin juga salah. Sebenarnya apa sih maunya?
Selalu saja ngajak berantem.
“Ah, dingin !”seruku seketika merasakan dingin
dibagian pipiku
Cowok
ini bener-bener seperti hantu. Tiba-tiba datang gitu aja tanpa ada
tanda-tandanya dan dengan tampang tidak berdosa dia menempelkan minuman DINGIN
dipipiku pada malam hari seperti ini.
“Kamu sudah gila ya? Dingin tau !!”kataku dengan
nada tinggi
“Minumlah”katanya tanpa memperdulikan suaraku
Dengan bodohnya aku menuruti perkataannya seperti
robot. Tenagaku benar-benar terkuras abis gara-gara ahjussi gila itu. Yah, masa
bodoh deh kalau sekarang aku terlihat seperti binatang peliharaannya. CUMAN
MALAM INI !
“Oh iya, kok
kamu bisa datang tepat waktu sih? Kayak superman aja”tanyaku asal lalu
menuntaskan rasa dahagaku
“Aku sudah sering mendengar pujian yang jauh lebih
baik dari itu”jawabnya membagakan diri
“uhukk .. uhuk .. uhuk ..”batukku seketika setelah
menyemburkan air ke bajunya
“Aish, kau ini benar-benar jorok”ejeknya dengan
jijik
“Salah sendiri siapa suruh menyombongkan diri seperti
itu”jawabku nggak mau kalah
“Kau harus bertanggung jawab. Kau tau berapa harga
bajuku ini?”aku hanya diam saja karna emang nggak tau, kan seragamku gratis.
“5.000.000
won”lanjutnya dan berhasil membuatku ternganga dengan mulut lebar dan kurasa
lalat dapat memasukinya dengan mudah
“Arraseo, aku akan bertanggung jawab”kataku terpaksa
Sekolah
itu benar-benar gila. Masa 1 sepasang seragam harganya segitu, kita kan punya
banyak seragam belum seragam musim dingin dan panas, dll. Aku nggak sanggup
kalau harus membayarnya semua.
Dengan sangat terpaksa aku harus membawanya ke
apartemenku, kan nggak mungkin aku menyuruhnya membuka baju di taman. Huntung
saja aku hanya sendiri disini, apa yang harus aku katakan kalau ada keluargaku.
Mereka semua ada di Busan. Aku memang tinggal di apartemen kecil dan murah agar
dekat ke sekolah, ini juga dipaksa orangtuaku.
“Jangan berfikir yang aneh-aneh. Kamu nggak mau kan
kalau harus buka baju di taman tadi?”kataku
“Tenang saja aku tidak akan melakukan yang aneh-aneh
ditempat dekil kayak gini”jawabnya meyakinkan sambil memandang jijik
apartemenku
Nih
orang emang nggak punya sopan santun. Walaupun apartemenku di tempat yang kumuh
tapi kebersihannya terjamin kok. Dasar orang kaya bisanya cuman minta nggak
menghargai perjuangan orang lain.
“Jangan ngomong sembarangan kayak gitu! Kalau nggak
suka silahkan pergi”kataku sambil mempersilahkannya menuju pintu utama
“Kamu kan harus bertanggung jawab dulu baru aku
pergi”balasnya sambil duduk seenaknya di sofaku
Aku hanya mengela nafas “bukalah bajumu”
Tanpa melawan terlebih dahulu dia langsung membukanya
dan melemparkannya yang tepat mendarat diwajahku. Awalnya aku sudah siap untuk
menceramahinya dengan sikapnya yang buruk sekali itu tapi terhenti setelah
melihat tubuhnya #janganberfikiraneh
Omo!
Nih anak manja ternyata memiliki tubuh yang HOT banget. Gilak nih anak punya
juga tubuh sixpack dan otot besar kayak gitu. Kukira kerjaannya di rumah cuman
perintah sana-sini. Jadi kasian sama pelayan yang tiap hari harus bersabar
ngeladenin nih cowok.
“Apa yang kau lihat?”tanyanya mengagetkanku
“Mwo? A … aniyo”jawabku gugup
Tanpa menunggu jawabannya aku langsung bergegas
membersihkan tuh seragam sialan.
Ada
apa denganku? Kenapa hatiku berdegup kencang begitu? Ini pasti karna melihat
tubuhnya yang HOT itu. Harusnya aku tidak melihatnya tadi. Jeongmal pabonika !
Sambil menunggu seragam itu kering, aku menyuruhnya
memakai kaosku sementara. Tentu saja awalnya dia menolak dengan keras kepala tapi
aku memaksanya. Daripada dia masuk angin kan? Nanti aku juga yang repot. Kami
menghabiskan waktu dengan menonton tv dalam keheningan.
“Apakah takdir seperti ini?”tanyaya tiba-tiba
“Apa yang kau bicarakan?”tanyaku balik
Tiba-tiba saja HPku berdering dan aku melihat
tulisan “Kookie” terpampang dilayar HPku.
“Yeoboseyo?”kataku
“Yak !! apakah kau kedok eoh? Aku sudah mencoba
menelponmu berkali-kali sedari tadi”katanya dengan nada tinggi yang menandakan
bahwa dia sedang marah. Aku lalu mengecek untuk memastikan perkataannya.
“Mian, aku baru mendengarnya”jawabku lirih
“Kau berhasil membuatku jantungan”jawabnya dengan
kesal tapi memperlihatkan nada kekhawatirannya. Ah, Kookie JJANG !!
“Kau mengkhawatirkanku?”tanyaku menggodanya
“Gwenchana?”tanyanya balik
“Aey, kau mengalihkan pembicaraan”balasku kesal
“Gwenchana-yo?!!”tanyanya dengan penuh kekhawatiran
walau dengan nada membentak
“Gwencana. Kau tidak perlu khawatir begitu”kataku
menahan tawa karna tingkahnya yang lucu
“Eodiga?”tanyanya yang berhasil membuatku kaget
“Aku sudah ada di rumah jadi kamu nggak perlu
khawatir begitu, Kookie-ah “jawabku meyakinkan
“Bagaimana aku nggak khawatir ? Terakhir kali kau
menelpon, aku mendengar suara ahjussi yang sepertinya menganggu perjalananmu.
Apakah kau tidak terluka? Bagaimana dengan ahjussi itu? Apa aku harus memanggil
polisi? Sebenarnya apa yang terjadi?”tanyanya panjang lebar seperti kereta api
yang membuatku tertawa terbahak-bahak sampai membuat Jaehyun menatapku bingung.
“Huahahahaha ! kau lucu sekali. Tapi makasih loh
sudah mengkhawatirkanku”
“Itu bukan hal yang harus kau banggakan”jawab
Jungkook kesal
“Iya deh. Aku nggak terluka sedikitpun. Lagipula
tadi aku ditolong oleh seseorang. Jadi tidurlah, sekarang sudah malam
Kookie-ah”jelasku dengan tenang
“Seseorang? Nuguya?”tanyanya masih belum mau
berhenti
Sial
!! aku keceplosan. Nggak mungkinkan aku bilang kalau orang itu adalah
Jaehyun-sshi. Bisa jantungan dia. Kayaknya aku harus mengambil jalan pintas
yaitu berbohong. Mianhae Kookie, aku pasti akan menceritakanmu yang sebenarnya
jika waktunya sudah tiba T_T
“Biasalah Ahjumma yang lewat. Disitu kan nggak
sepi”jawabku berbohong
“Ahjumma? Tapikan itu udah malam. Mana ada ahjumma
malam-malam begini”mulai kumat nih penyakitnya
Jungkook, KEPO.
“Udahlah ya, kamu jangan banyak nanyak gitu. Kan
yang penting sekarang aku baik-baik saja. Jadi tidurlah dengan tenang,
oke?”kataku dengan nada sedikit memerintah yang tak terbantahkan
“Arraseo eomma”godanya
“Yak ! kau ini, aku masih gadis! Jaljayo Kookie-ah.
Aku tutup”kataku mengakhirkan pembicaraan yang campur aduk kayak gado-gado ini.
Aku lalu kembali duduk di depan TV
“Kookie?”tanyanya dengan dahi berkerut
“Wae? Andwae?”tanyaku balik
“Kalian pacaran?”dengan nada keras kepala
“Kok KEPO?”tanyaku nggak mau kalah
“Yak ! bisakah kau hanya menjawab pertanyaanku tanpa
bertanya?”
“Baiklah. Asalkan kau bersikap seperti manusia”
“Hei ! selama ini kau pikir aku apa?”
“em .. monyet? Kau kan selalu seenaknya dan hidup tanpa
peraturan”ejekku sepenuh hati
Dia hanya mellihatku dengan tatapan tajam lalu
kembali menonton televisi.
“Kau tidak tau apa-apa jadi diamlah”katanya
sinis membuat bulu kudukku berdiri.
“Na kalkae”lanjutnya sambil beranjak dari sofa
“Hei ! bagaimana dengan bajumu?”tanyaku sambil
menarik tanggannya
Tentu saja itu menghentikan langkahnya lalu ia
menatap tangannya yang seputih salju itu. Aku lalu menyadari ada yang salah,
jadi dengan spontan aku melepaskan pegangan itu.
Dia menatapku dengan alis yang terangkat,
kebingungan “Aku akan mengambilnya besok”
Aku lalu mengikutinya keluar sampai depan pintu.
“Hati-hati”kataku memperingatkan. Dia lalu berbalik
kemudian membisikkanku,
“Kau akan menyesalinya”
Setelah itu dia pergi menghilang dibalik tembok.
~
~ ~
Sang Neul berlari keluar gedung apartemennya.
“Dimana monyet itu?” tanyanya dengan kepala yang tak
henti-hentinya menoleh ke kanan-kiri
Matanya lalu terhenti ketika melihat sosok itu,
“Go Ara?” heran Sang Neul “Apa yang kau lakukan
disini?”
“Kau benar-benar cewek murahan” kata Ara tajam
“Mworago?” kini mata Sang Neul membulat sempurna
“Aku tidak akan membiarkan siapapun menyentuh
Jaehyun-ah jadi kau harus berhati-hati mulai sekarang. Aku tidak akan
melepaskanmu” ancam Ara dengan sorotan mata yang menusuk.
Go Ara terus saja melangkah tanpa memperhatikan
seruan Sang Neul yang terus memanggilnya. Dia tentu tidak main-main dengan
perkataannya tadi.
“Jaehyun hanya milikku dan selamanya akan seperti
itu” gumamnya dengan kilata mata yang menyeramkan
~
~ ~
Jungkook lagi-lagi tidak mengikuti pelajaran
olahraga. Aku selalu menanyakannya tapi dia menanggapinya dengan bercanda.
Sikapnya aneh sekali, dia mulai sering meminum pil itu.
“Apa yang kau sembunyikan dariku?” tanyaku dingin
“Mwo? Aku tidak menyembunyikan sesuatu yang aneh”
jawabnya dengan senyuman. Senyuman yang selalu dapat membuatku merasa nyaman
“Aku tidak sedang bercanda. Sebenarnya apa pil-pil
itu?”
“Ini? ini hanyalah vitamin”
“Geotjimal. Kau sudah pintar jadi kenapa harus minum
ini?”
“Bisakah kau berhenti bertanya? Kumohon” kata
Jungkook dengan mata yang terlihat begitu sedih.
Aku tidak bisa terus menanyakannya. Dia tidak pernah
memperlihatkan mata itu. Mata yang selalu dia gunakan adalah mata yang bersinar
tidak mata sendu seperti itu. Mata yang redup. Aku harus mengetahui apa yang
sebenarnya terjadi !
Teng ..
Ternyata benar-benar membosankan makan sendirian di
kantin. Jungkook nggak bisa kesini karena dia ada di UKS. Aku benar-benar
khawatir dengan kondisinya. Selama perjalanan badanya panas dan dia keringat
dingin.
“Hai ! Apa aku boleh duduk disini?” kata seseorang
mengagetkanku
“Myungsoo-sshi?” aku benar-benar tidak percaya
dengan semua ini
“Apa aku boleh duduk disini?” ulangnya dengan
senyuman manis
“Tentu saja” kataku mengijinkan
“Apa yang kau pikirkan? Kau terlihat begitu serius
tadi” tanyanya dengan mata elang itu
“Ah, aku tidak memikirkan apapun” elakku secepatnya
“Gwenchana?” kali ini dia terlihat khawatir
“Heh? Ah, gwenchanayo” kataku gugup
“Semua orang membicarakanmu sekarang” katanya sambil
melihat ke orang-orang sekitar
“Nae?!” seruku kaget
“Apa kau tidak melihat mading?”
Mading?
Memang ada apa disana? Dari pagi aku terlalu fokus sama Jungkook sampai tidak
menyadari apapun.
Aku berlari sekuat tenaga menuju madding. Dan ini
benar-benar mengejutkan,
“Kenapa foto-fotoku dan Jaehyun ada disini?!”
APA INI?! semua fotoku dengan Jaehyun tadi malam
terpampang jelas di mading. Pantas saja semua orang membicarakanku. Dan
hebatnya adalah judul madingnya “CEWEK PENGGODA BERKELIARAN DI SEKOLAH”
Ini pasti kerjaannya Ara ! sekarang aku mengerti
maksud kata-katanya tadi malam. Dia benar-benar serius dengan perkataannya itu.
Apa semua orang kaya seperti itu? Kurasa Jungkook tidak akan melakukan hal
kejam seperti ini.
~
~ ~
“Jadi seseorang yang kau maksud itu Jaehyun-sshi?”
tanya Jungkook yang selalu diulang salama perjalanan pulang
“Baiklah, itu memang dia. Jadi berhentilah
bertanya!” jawabku emosi dengan wajah memerah
“Kau tidak harus menyembunyikannya dariku. Apa aku
ini bukan sahabatmu?” kata Jungkook dengan wajah sedih. Aku tidak tega
melihatnya.
“Bukan itu maksudku. Aku awalnya ingin memberitahumu
tapi nggak ada waktu yang tepat”
“Terus kapan waktunya? Setelah aku mati? Rasanya
benar-benar menyakitkan mengetahui ini dari orang lain”
“Yak ! kau tidak boleh berbicara seperti itu, eoh.
Mianhae aku tidak akan mengulanginya”
“Janji?” tanyanya dengan menyodorkan jari kelingking
“Janji” kataku lalu menautkan jari kelingking kami
Kami seperti dulu lagi. Jungkook seperti dulu lagi.
Tersenyum dan tertawa tanpa beban. Tapi aku merasa itu semua palsu. Aku ingin
sekali bertanya tapi tidak mau merusak suasana hari ini. Aku pasti akan
mengetahuinya ! Hwaiting !
“Aku mau ke taman bermain” kata Jungkook tiba-tiba
“Wah, rupanya ada yang menginginkan masa kecil lagi
nih” ejekku
“Ayolah, kali ini saja. Aku ingin menghabiskan waktu
bersamamu”
“Romantis sekali” kataku dengan mata berbinar tapi
segera berganti “Sayang sekali, aku
mempunyai banyak PR”
“Aku mohon, kali ini saja. Kau boleh menyalin PRku.
Aku sudah mengerjakannya” rayunya dengan mata memohon.
SIAL ! Aku tidak mungkin menolaknya kalau dia sudah
menggunakan mata itu.
“Araseo ! Jangan menatapku dengan mata itu lagi !”
seruku kesal sambil menunjut mata itu
~
~ ~
Mereka bermain hingga malam menjelang. Jungkook
terlihat sangan bersemangat sedangkan Sang Neul terlihat sangan menyedihkan.
Semuanya melihat mereka seperti pasangan yang bahagia. Bahkan semua cewek
terus-menerus menggoda Jungkook karena ketampanan dan baby facenya. Kalau sudah
itu terjadi, Sang Neul akan tersingkirkan kemudian dia akan berubah menjadi
bodyguard penjaga Jungkook. Menembus kerumunan cewek kemudian menarik Jungkook
dari kerumunan neraka itu, itulah tugasnya.
“Sang Neul-ah bisakah kau mengambilkan pil itu?”
pinta Jungkook sambil terus memeggang dadanya
“Gwenchana?” tanya Sang Neul panic tapi Jungkook
tidak menjawabnya melainkan terus menatap kearah tasnya “Baiklah, aku akan
mengambilkannya” kata Sang Neul setelah menyadari tatapan Jungkook.
“Eh? Apakah kau yakin membawanya, eoh?”
“Kemarikan tasku, aku akan mencarinya sendiri”
“Tidak ada bukan?”
“Sepertinya jatuh saat berdesak-desakan dengan semua
cewek itu”
Jungkook terlihat sangat kesakitan hingga akhirnya
dia pingsan dipelukan Sang Neul.
“Kookie-ah ! Sadarlah” seru Sang Neul yang terus
menangis
“Kim Sang Neul” seru Jaehyun dari kejauhan tapi Sang
Neul tak mendengarnya
“Yak ! Apa yang terjadi” tanya Jaehyun setelah
melihat Sang Neul menangis
“Jungkook. Tolonglah dia” kata Sang Neul dengan
lirih
Dengan cekatan Jaehyun membawa Jungkook ke mobilnya.
Mereka lalu bergegas ke rumah sakit. Selama perjalanan, Sang Neul langsung
menelpon keluarga Jungkook. Sesampai disana, jungkook langsung dibawa ke ruang
UGD.
“Tenanglah, dia tidak akan baik-baik saja”kata
Jaehyun menenangkan
Sang Neul langsung memeluk Jaehyun dan menangis
didalam dekapannya.
“Ini salah aku. Harusnya kami tidak kesana” kata
Sang Neul sesegukan
Jaehyun mengusap punggung Sang Neul dengan lembut
agar cewek itu sedikit tenang.
“Apa kalian keluarganya?” tanya seorang dokter
“Bukan, tapi kami sudah menghubungi keluarganya”
jawab Jaehyun mewakili
“Bagaimana kondisinya?” tanya Sang Neul yang
terlihat jelas ketakutan
“Maaf, tapi kami hanya dapat memberitahukan kepada
keluarganya” jawab dokter itu tegas
Eomma Jungkook langsung memeluk Sang Neul dengan
erat setelah sampai. Mereka terlihat seperti keluarga.
“Mianhae eomoni, harusnya aku langsung pulang” sesal
Sang Neul
“Cih, yang benar saja“ gumam Jaehyun
“Sudahlah, itu bukan salah kamu. Harusnya eommoni
memberitahukanmu dari awal” ucap eommaJungkook menenangkan
“Dokter, bagaimana keadaan anakku?” seru seorang ahjussi
yang ternyata adalah Appa Jungkook
“Anak bapak kondisinya tidak stabil. Jadi harus
dirawat disini untuk sementara waktu” jelas dokter
“Apakah ini buruk?”
“Tidak, ini sudah biasa terjadi. Huntunglah mereka
membawanya dengan cepat” kata dokter
“Baiklah kalau begitu saya akan pergi” lanjutnya
lalu meninggalkan mereka
“Saya akan mengurus administrasi” kata appa Jungkook
lalu pergi
“Apa maksud perkataan eommoni tadi?” sekarang
giliran Sang Neul yang bertanya
“Harusnya eommoni mengatakan ini dari kemarin tapi Jungkook
melarangnya” jelasnya
~
~ ~
Matahari tampak bersinar dengan senang sedangkan
Jungkook terlihat lemas dan tidak berdaya di Rumah sakit yang berbau
obat-obatan ini.
“Ini benar-benar memuakkan” gumamnya kesal
“Kau lebih memuakkan” ucap Kang Sang Neul berdiri di
ambang pintu, entah sejak kapan dirinya disana
“Sang Neul-ah, sejak kapan kau disitu?” tanya Jungkook dengan kening mengkerut
“Kau selalu saja menanggungnya sendiri tanpa kau
sadari itu malah membuat hatiku sakit” jawabnya
“Kalau begitu tinggalkan aku sendiri” kata Jungkook
dingin lalu memalingkan wajah
“Baiklah” gumam Sang Naeul hingga membuat Jungkook
mengernyit lalu menatap matanya
“Tapi aku tidak bisa melakukannya sekarang” lanjut
Sang Neul samba melangkah mendekat
“Cih, kau pasti sudah mengetahuinya” ucap Jungkook
dingin
“Hul, aku tidak akan pergi walaupun kau mengusirku
sejuta kali” gigih Sang Neul
Jungkook ingin mengusirnya lagi namun terhenti
ketika melihan Sang Neul menangis.
“Itulah mengapa aku tak mau membiarkanmu kesini. Aku
bukan cowok lemah” lirih Jungkook sambil menghapus air mata itu.
“Kau cowok yang jahat” ucap Sang Neul lirih sambil
memukul dada Jungkook
“Arraseo” gumam Jungkook lalu mendekap Sang Neul
kedalam pelukan hangatnya.
Membiarkan Sang Neul menangis sepuasnya agar dia
bisa menghapusnya nanti.
~
~ ~
Kamis, 06 November 2014
Love is The Moment ( part 2 )
LOVE
IS THE MOMENT
Author : Na
Hyun Jung
Editing : Go Nara
Genre : Romance,Comedi,Friendship And Schoolife
Cast : -
Ahn Jaehyun
- Kim Sang Neul ( You )
-
Jeon Jungkook( BTS )
-
Go Ara
- Kim Myungsoo( Infinite )
“Maukah kau berkencan denganku, Sang Neul-sshi?”Bisik
Jaehyun ditelingaku.
“Mworago?”Saking gugupnya aku sampai tak bisa
berkata-kata lain kecuali itu.
“Berkencanlah denganku dan tutup mulutmu” balasnya
dingin.
Seketika aku langsung melepaskan pelukan itudan
menuangkan air minumku kearah mukanya
“Kau pikir aku ini cewek seperti apa eoh?apa karena
kau anak dari pemilik sekolah sehingga kau dengan mudahnya berbicara seperti
itu? Lagipula kehidupan pribadimu sama sekali bukanlah urusanku dan akupun juga tidak
berminat menyebarkannya. Sungguh konyol.”Akupun lalu meninggalkannnya sendirian
disana yang masih terpaku bingung dengan cerocosku tadi.
Kuharap
esok di sekolah dia tidak menggangguku karena wajahnya yang kusiram dengan air. Oh tuhan lindungilah diriku.
Kenapa juga aku bisa melakukan hal seperti itu tanpa berpikir dahulu akh!
Semoga aku tidak dikeluarkan dari sekolah.Sesalku di dalam hati
~
~ ~ ~
“Yak!” sambut Jungkook dari balik pintu kelas lalu
menjitak kepalaku.
“Appo..”Rengekku kesakitan.
Dasar
si Jungkook sialan.Selalu saja seenak jidat menjitak kepala orang.Untung
ganteng kalau nggak udahku sepak tu anak ke negeri paman Sam. Eh nggk ding,
kalo gitu sih aku juga mau hahaa.
”YA!! Kau ingin membuatku mati eoh?!”Seruku kesal
dengan tingkahnya
“Mati ditanganku nggak apalah hehee” Jawabnya
cengengesan
Sial!Nih
anak selalu buat orang serangan jantung mendadak. Cengengasan saja bisa buat
kupu-kupu dalam perutku terbang kesana kemari gimana kalau dia tersenyum
mungkin cacing-caing di usus bisa pindah ke mata. Okay ini terlalu berlebihan.
Efek Jeon Jungkook please stop azzz…
“Yayayaa whateverlah” jawabku malas sambil berjalan
menuju bangkuku diikuti Jungkook dibelakang
Baru saja tubuh bagian belakang Sang Neul mendarat
dengan nyamannya, dia langsung dikejutkan dengan bisikan sexy di telinga kirinya,
“Kau tau, tadi malam itu aksi yang sangat mengagumkan. Well, you have an effect
on me.”
Sang Neul sedikit terperajat dan kaget dengan jarak
antara Jaehyun dan dia yang begitu dekat.
Sial!
Cowok-cowok ganteng disini hobby sekali sih buat suplay oksigen orang menipis
aaaa!!
Sang Neul memberanikan diri menengok kesebelah kananya
tempat Jungkook bersemayam setiap hari senin sampai Jumat alias bangku tempat
Jungkook duduk.Hufftt..helanya lega
karena Jungkook sedang asyik mengobrol dengan teman yang duduk di bangku
belakangnya.
Selesai melaksanakan ritual di Kantin, Sang Neul dan
Jungkook memutuskan berjalan-jalan sekitar Sekolah setelah mengalami perdebatan
yang sangat panjang.Awalnya Jungkook ingin pergi ke perpustakaan tapi disitu
pasti bakal sangat membosankan, seperti yang kalian ketahui jika berada di
ruangan yang bernama perpustakaan kita tidak diperbolehkan ribut.Waktu itu Sang
Neul pernah berbicara sedikit langsung dimarah padahal cuman mau kasi tau sesuatu
ke Jungkook, hal itulah yang membuatnya membenci tempat keramat tersebut.
“Eh, coba lihat itu Sang Neul-ah”kata Jungkook
sambil menunjukkan arah yang dimaksudnya
“Bukankah itu Ara dan Jaehyun?”lanjutnya
“OMO ! itu emang mereka”jawabku sambil memutar bola
mataku
“Kau tau, mereka itu sudah bertunangan”kata Jungkook
“Mwo? Daebak ! Well, mereka terlihat cocok”jawabku
acuh tak acuh
Jungkook hanya melihat Sang Neul dengan alis yang terangkat sebelah.
“Terserah kau saja”jawab Jungkook seenaknya
Karena lelah berjalan keliling sekolah, merekapun
memutuskan kembali ke kelas.
“Jungkook-ah
apa kau melihat ponselku?”Tanyaku sambil ngurek-ngurek isi tas
dan saku.
“Bukankah
tadi kau membawanya?”Tanyanya balik
“Aku
tahu,tapi sekarang aku lupa dimana aku menaruhnya.”Balasku
kesal
“Tidak
diragukan lagi..dasar pelupa!Coba kau ingat-ingat lagi..”Katanya
sambil membaca buku
“Yak!pabo-ya!Kalau
aku ingat,aku tak akan bertanya kepadamu..”Seruku kesal
“Coba
cari ditaman,mungkin saja jatuh sana.. “Jawabnya acuh
“Aku
tak memikirkannya..Aku akan kesana dulu..sampai jumpa.”Balasku
sambil berlari meninggalkan kelas
Dengan kecepatan tinggi, aku berlari sepenuh hati
menuju Taman meski harus melewati badai yang mengguncang dunia #ehsalah
“Aku
tak menyangka..Taman sejauh ini..”
“Cari ini?”Kata Kim Myungsoo sambil mengulurkanPonselku.Aku yang masih lelah karena berlari sampai-sampai tak
menyadari keberadaannya,“Heii !”Seru Myungsoo sambil
melambai-lambaikan tangannya di muka ku.
“Sial, kenapa aku malah bengong sih? Malu-maluin
aja”Gumamku pelan,sangat pelan.
“Mworago?”Tanyanya dengan wajah kebingungan kayak
anak ilang.
“Ah, aniya.Gomawo”Jawabku sambil mengambil ponselku dari tangannya.
“Myungsoo-ya ! Kemarilah, kita harus segera kembali
ke kelas”Seru Lee Jongsuk Tiba-tiba.
Otomatis saja aku dan Myungsoo menoleh kearah
Jongsuk yang ternyata sedang berdiri bersama Joongki dan … Jaehyun.Cihh, muak
banget ngeliat tuh muka saking muaknya aku sampai memalingkan wajah bersiap
untuk muntah.
“Ah, mianhae.Aku harus pergi”katanya.
“Gwenchana-yo”Jawabku dengan senyum tipis.
“Sampai jumpa lagi, Sang Neul-sshi”Serunya sambil
berlari menjauh dengan tangan yang terus melambai kearahku.
Aku hanya bisa membalas dengan lambaian tangan dan
muka yang memerah karena terlalu senang mendengarnya mengucapkan namaku.Akh! Dia tau namaku ! >_<
Kim Sang Neul berjalan di lorong yang sepi ini dengan
langkah ringan menunjukkan bahwa ia sedang gembira. Bukankah itu Ara dan … Jaehyun? Ada apa ya?. Karena penasaran
akhirnya Sang Neul menguping sedikit … Hehehhehe :D
“Apa yang kau mau?”seru Jaehyun memulai
“Menurutmu apa?”balas Ara sambil melihat mata
Jaehyun, dalam
“Berhentilah dengan semua ini”jawab Jaehyun sambil
menatap Ara dengan tajam
“Aku suka caramu memandangku”kata Ara dingin,
membuat Jaehyun geram
“Jangan coba-coba bermain denganku”balas Jaehyun tak
kalah dingin
“Kalau gitu cobalah menghentikanku”kata Ara sinis
sambil pergi meninggalkan Jaehyun
Sebenarnya
apa hubungan mereka?
“Berhentilah menguping”seru Jaehyun sambil menatap
Sang Neul tajam
Sial
!!! aku ketahuan. Ottokae?
Karena nggak tahan diliatin terus seperti itu (
ngerasa kayak maling ) akhirnya aku memutuskan mengambil jalan yang terbaik,
yaitu ….. lari
~
~ ~ ~
“Huaa!!!Jungkookie”Seruku kegirangan setelah sampai
di kelas sampai-sampai memeluknya.
“Apa
kau gila karena kehilangan ponselmu?”Jawabnya sambil
melepaskan pelukanku.
“Kau
tahu..”
“Ani.”potongnya
dengan
singkat, padat, dan jelas
“Tadi tuh aku ke Taman”Lanjutku tanpa memperdulikan jawabannya.
“Arra”Jawabnya sambil terus membaca buku.
“Aiyy, lihatlah mataku jika aku sedang berbicara”Seruku sambil
mengarahkan kepalanya menghadapku.
“Dasar
berisik..baiklah.”Kesalnya
“Tadi aku bertemu Kim Myungsoo, anggota Infinite”Jelasku.
“Kau
harus berhati-hati denganya”Jawabnya memperingati dengan wajah serius.
“Nae?Waeyo?”Tanyaku dengan wajah polos.
“Kau tahu,
dia itu playboy yang mengerikan”
“Geotjimal”
“Popularitasnya sebagai playboy sudah terkenal dan
dia hanya ingin mempermainkan yeoja
yang
kaya”Jelasnya dengan mimik muka menakutkan seperti sadako
“Gak mungkin. Lagipula kenapa dia harus melakukannya
hanya kepada yeoja yang kaya?Lagi
pula aku bukan orang kaya..”
“Manaku tau, mungkin karna uangnya”Kali ini dia
menjawab dengan muka bercanda
“Dia kan udah kaya jadi untuk apa tuh uang
berkeliaran dikantongnya?”Nih anak bener-bener nggak bisa diajak serius
“Lebih baik kamu berhati-hati”Sekarang dia sudah
mulai berani mengganti topik
“Tapi kelihatannya dia cowok baik-baik”Jawabku masih
nggak percaya
“Terserah.Yang penting aku sudah mengingatkan”katanya lalu melanjutkan kegiatan membaca buku.
“Dasar namja
gila!”Gerutuku
sambil menjitak kepalanya
Sial,
kayaknya nih otakku sudah terkena virus aliran sesatnya Jungkook. Selama
pelajaran tadi, aku gak bisa konsen sama sekali karna memikirkan perkataanya
tadi. Masa iya sih cowok kayak Myungsoo yang selain cakep juga punya mata yang
tajem setajem mata elang itu playboy? Tapi bisa juga sih, kan dia punyak wajah
kayak gitu jadi gak ada kemungkinan dia bukan playboy. Tapikan dia baik gitu
dan kelihatannya cowok baik-baik juga daripada temen-temennya yang lain
terutama Jaehyun. Dia juga termasuk cowok terpintar di sekolah ini.nih semua
gara-gara mulutnya Jungkook yang kayak bebek mau bertelur! Ribut banget!
~
~ ~ ~
Teng ~~~~~~~~~~~~
Akhirnya pulang juga. Badanku terasa akan remuk.
“Kajja!”Ajak Jungkook yang berhasil mengagetkanku
“Eoddie?”Tanyaku
polos.
“Apa
kau tidak akan pulang?”Tanyanya balik
“Pertanyaan
bodoh.”
“Kalau
begitu...
Kajja!”Seru Jungkook sambil menggandeng tanganku hendak keluar dari sekolah yang mengerikan ini.
Brakkkk !
Sial
! Baru aja keluar dari kelas, eh udah tabrakan sama orang T_T
“Appo … “ringisku kesakitan
Tanpa diperintah, Jungkook langsung membantu Sang
Neul untuk berdiri dan membersihkan roknya yang ternodai?
“Gwenchana?”Tanya Jungkook dengan wajah cemas
“Gwenchana-yo”Jawab Sang Neul dengan wajah
meyakinkan
“Apa kau tidak punya mata?”seru seseorang yang
ternyata sudah terabaikan dari tadi
“Ara-sshi?”kata Sang Neul dengan mata melotot
“Ngapain disini?” lanjutnya dengan wajah tanpa dosa
“Yak ! kau yang menabraknya tadi”seru Jungkook kesal
sedangkan yang dimarahi hanya memasang tampang melongo
“Kalian memang pasangan aneh dan nggak punya
malu”kata Ara sembari melangkah pergi
Jungkook dan Sang Neul masih terpaku dengan
kata-kata Ara. Lebih tepatnya kata ‘pasangan’ yang membuat wajah mereka memerah
~
~ ~ ~ ~
Kali ini aku sama Jungkook pulang bareng. Rasanya
benar-benar menyenangkan.Karna itu sebelum kita pulang sebaiknya jalan-jalan
dulu. Aku sama Jungkook beli makanan dulu tapi kali ini bukan di depan
supermarket tapi di restoran keluarga pinggir jalan pilihannya si Kookie.
“Maishita”Seruku setelah merasakan kenikmatan
dilidahku.
“Benar bukan? Disini ramennya memang yang
terbaik”Bangganya
Kami makan dengan penuh canda tawa dan aku baru
sadar ternyata gak semua orang kaya itu sombong contohnya Jungkook. Dia sah-sah
aja makan di restoran kecil kayak gini. Setelah kenyang akhirnya kami menuju ke
halte.Tapi diperjalanan, kami melihat ada pameran.Karna penasaran akhirnya kami
mencoba bermain disana dulu.Permainan yang pertama kami cobain adalah menembak
kaleng yang ada di sebrang taulah yang menang bisa dapetin boneka sapi yang
besar bange.Pasti empuk sekali untuk dijadikan bantal, itulah kesimpulanku
seputar si boneka sapi.
Door !Door !Door !Door !Door !
“Yeay! Aku menang”Seru Jungkook kegirangan sambil
memelukku erat sekali
Setelah sadar bahwa dia memelukku, akhirnya dia
melepaskannya beberapa menit kemudian.Muka kamipun berubah menjadi merah
seperti tomat.
Aish,
jinja.Gini deh jadinya kalau sudah terbawa suasana. Tapi lumayanlah dapet
pelukan dari cowok cakep.Kok jadi ngerasa cewek gampangan ya?abis dari kemarin
dipeluk terus sama cowok, yah walaupun semuanya cakep. Hehehehe :D
“Ini bonekanya. Selamat ya”Kata petugasnya sambil
memberikan boneka itu
“Kau
boleh mengambilnya..”Seru Jungkook lalu menyodorkan boneka sapi tadi.
“Eh? Gomawo”Jawabku gugup sambil mengambil boneka
itu
“Kalian benar-benar pasangan yang lucu.Cocok
sekali”Celetuk petugas toko yang berhasil membuat pipi kami kembali memerah.
Yah,
walau aku akui pasti kami terlihat seperti sedang berkencan. Tapi sayang sekali
kenyataan berkata lain. Lagi pula aku nggak bakalan mau kencan sama cowok
sinting kayak Jungkook yang kerjaannya baca buku dan suka ngagetin orang.
Kami kemudian menaiki komedi putar yang besar dan
penuh dengan lampu tersebut.
“Jungkook, kamu gak perlu canggung gitu”ejekku
“Canggung?cih..”bantahnya
“Baiklah, bagaimana kalau kita bermain truth or
dare?”tantangku
“Sapa takut..”
Karena kita cuman main berdua, jadi pake suit ajalah
biar cepet.Aku menang!!
“Asa!Truth or dare?”tanyaku kegirangan.
“Truth”jawabnya cuek karna kalah
“Siapa cewek yang kamu suka di sekolah? Tenang saja
aku bakalan jaga rahasiamu”kataku meyakinkan
“Yang pasti bukan kamu”jawabnya sambil memasang muka
mengejek
Nih
anak bener-bener ngeselin banget. Ditanya yang bener juga eh malah jawabannya
asal gitu.Bener-bener menguji kesabaran.
Kamipun melanjutkan permainan ini.
“Truth or dare?”Tanya Jungkook dengan senyum
kemenangan
“Dare dong”Jawabku dengan tegas dan pasti
“Kalau begitu kamu harus mendekati Myungsoo dan
buktikan kalau dia itu playboy atau bukan”Perintah Jungkook
“Mworago? Kau ini keterlaluan”Jawabku sambil
memalingkan muka
“Salah sendiri. Sapa suruh pilih dare? Kau harus
melakukannya”Ancam Jungkook
“Arraseo, aku bukan pecundang”Ejekku
“Aku juga bukan pecundang”Balasnya dengan wajah
kesel
“Uhuk ..uhuk ..uhuk”Batuk Jungkook terdengar sangat
berat
“Wae-yo?Gwenchana?”Tanyaku panik dengan keadaannya
Bukannya menjawab, Jungkook malah terus-menerus
batuk dan terdengar sangat kesakitan.Ia lalu mengambil obat dan air dari dalam
tasnya kemudian meminumnya. Tapi masalahnya dia meminum 4 butir obat, itulah
yang membuatku panik.
Kita
harus langsung pulang setelah komedi putar ini berhenti.Aku nggak mau terjadi
sesuatu dengan Kookie
Karna rumah kami berbeda, jadi Jungkook lebih dulu
turun dari bis.Awalnya aku hendak mengantarnya sampai rumah tapi Jungkook
melarang karna ini bis terakhir dan
sudah larut malam.Setelah penantian yang cukup lama, Akhirnya bispun berenti
dan itu tandanya aku harus turun. Aku hanya butuh berjalan sedikit agar sampai
rumah.
Karena khawatir dengan Kookie jadi aku menelponnya.
Waktu lagi asik ngobrol tiba-tiba saja ada ahjussi yang menghadang jalanku. Dan
dia hendak melepas pakaiannya, tentu saja aku langsung melarangnya dan
menyimpulkan bahwa dia gila.Aku berusaha lari namun dia tetap menjegatku.
Secara reflek aku melemparnya dengan …. HPku, bodoh sekali. Saat mau kuambil,
ahjussi itu malah merebutnya duluan.Tentu saja aku tak bisa membiarkan itu terjadi jadi aku
mengejarnya sampai ke ujung dunia sekalipun .
“Lihatlah aku sebentar saja maka ponselmu akan kembali”katanya memohon
“Baiklah tapi hanya 5 detik”Jawabku sambil
terengah-engah
Nih
ahjussi bener-bener gila. Udah tua juga masih aja ngelakuin hal-hal aneh kayak
gini. Tapi gimanapun juga aku harus
mendapatkan kembali tuh HP. Nasibku kok gini banget ya?
Saat dia hendak membuka baju tiba-tiba saja ada yang
menutup mata Sang Neul lalu memeluknya membelakangi ahjussi gila itu.
To Be Countinue
Langganan:
Postingan (Atom)